21 March, 2012

Kenalkan Sekolah pada Anak


Ceritakan tentang apa yang akan ia lihat di kelas dan apa yang terjadi. Misalnya, ceritakan bahwa di sana ada orang dewasa yang dipanggil “Bu Guru” atau “Pak Guru” yang akan membantu menulis, melukis, membaca, bercerita, kepada anak-anak. Di kelas ada  papan tulis, kursi, bangku, mainan,  kertas, krayon dan seterusnya.

Apa pun yang Anda harapkan sebelum memasukkan anak ke sebuah sekolah, perhatikan siapa gurunya. Mereka inilah yang paling mempengaruhi perkembangan anak di masa-masa berikutnya, terlebih untuk sekolah sehari penuh (full day school) atau sekolah berasrama (boarding school), baik yang memakai label pondok pesantren atau pun tidak. Semakin efektif seorang guru, semakin besar pengaruhnya terhadap murid sehingga ia menjadi sosok yang dominan.


Bacakan buku cerita yang bertema tentang mulai sekolah preschool. Buku yang paling populer antara lain,  Maisy Goes to Preschool karya Lucy Cousin. Buku ini menceritakan tentang Maisy yang menyenangi rutinitas di preschool. Dia tidak menangis ketika ditinggal orangtuanya. Dia senang mendengarkan cerita dan melukis. Buku lainnya adalah Spot Pergi ke Sekolah, karya Eric Hill. Buku ini  bercerita tentang Spot, yang semula malas-malasan, kemudian  menyenangi sekolah karena di sana bertemu teman baru dan belajar melukis, mengeja, dan mendengarkan cerita bersama.

Undang anak tetangga atau anak teman Anda yang sudah duduk di preschool datang ke rumah. Bantu anak untuk menanyakan padanya tentang hal-hal menyenangkan selama berada di sekolah. Anak akan lebih senang mendengarkan teman seusianya  ketimbang orang  dewasa. Apalagi istilah yang mereka gunakan dan alat bermain mereka,  biasanya tidak jauh beda.

Manfaatkan kesempatan dari sekolah yang menawarkan kunjungan trial atau preview visit yang membolehkan anak menghabiskan waktu di sekolah, satu atau dua jam jangan hanya tertarik pada banyaknya permainan yang ada.

0 comments:

Post a Comment